Sebenarnya tidak ada patokan khusus dalam menentukan besaran santunan yang di terima seseorang ketika dia terkena sakit kritis. Namun informasi berikut ini paling tidak bisa menjadi acuan dalam menyiapkan dana jika seseorang terkena sakit kritis.
1. Biaya pengobatan gagal ginjal dan cuci darah yang mahal
Gagal ginjal ini tergolong penyakit yang sangat mahal dalam perawatan, penderitanya harus senantiasa dicuci darah. Pernyataan seorang keluarga pasien gagal ginjal berujar, tiap bulan pasien gagal ginjal memerlukan sekitar 15 kardus cairan continuous ambulatory peritoneal dialysis yang jumlah anggarannya sekitar 5 juta. Nilai yang tentunya kecil untuk kalangan orang kaya, namun sangat menyesakkan bagi masyarakat bawah yang makan pun mesti dibatasi.
- Hemodialisis (cuci darah): Dilakukan seminggu 2 kali, 5 jam per sesi
- CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau cuci darah lewat perut): Rp. 50-80 juta/tahun
- Pemasangan kateter: Rp 10 juta
- Pretransplantasi dan prosedur Rp 200 juta
Bisa sedikit kita rata-ratakan, biaya perawatan untuk pasien gagal ginjal mencapai 300 juta pertahun setara dengan harga rumah minimalis menengah di kompleks elit. Memang semua sepakat harga sebuah kesehatan amat sangat mahal, namun jika harus menganggarkan uang begitu banyak tiap tahun hanya untuk biaya kesehatan terlalu sulit diwujudkan, bahkan bisa menambah penyakit bagi anggota keluarga yang lain.
sumber
2. Penderita Gagal Ginjal Makin Didominasi Kaum Muda
Selain biaya pengobatan yang mahal, ternyata penderita gagal ginjal juga sekarang ini di dominasi oleh kaum muda. Sebagai contoh di Surabaya. Jumlah pasien gagal ginjal berusia muda di Surabaya meningkat. Menurut Walikota Surabaya Tri Rismaharini, trend penderita gagal ginjal tidak lagi didominasi kaum berumur. “Sekarang ini pasien yang cuci darah usianya masih muda-muda,” kata Risma, Rabu, 24 Juli 2013.
Gagal ginjal di usia muda bisa terjadi karena faktor pekerjaan yang tanpa disadari menuntun ke arah gaya hidup tidak sehat. Sebab mayoritas di antara pasien gagal ginjal berprofesi sebagai satpam ataupun sopir. “Kebanyakan pasien-pasien itu bekerjanya malam hari, sehingga agar badan tetap fit mereka mengonsumsi minumen suplemen tiap hari,” ujar Risma.
Gagal ginjal memang penyakit terbanyak yang diderita pasien pengguna Jamkesmas non kuota. Sekali cuci darah, setiap pasien harus mengeluarkan biaya Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta. Bahkan ada rumah sakit yang memasang tarif Rp 1,5 juta untuk sekali cuci darah. Padahal beberapa pasien butuh cuci carah seminggu dua kali.
sumber
Dari kedua sumber di atas bisa kita simpulkan bahwa biaya pengobatan dan perawatan penyakit kritis seperti stroke ataupun gagal ginjal sekitar 500 juta sampai 1 Miliar. Itu bukanlah biaya yang sedikit. Belum lagi akibat dari penyakit kritis tersebut bisa membuat si penderita kehilangan kemampuan untuk kembali bekerja mencari nafkah.
Jika Anda pria berusia 35 tahun silakan klik disini untuk mengetahui premi per bulan yang harus di bayarkan untuk mendapatkan UP 1 Miliar pada produk CI Plus (syariah) atau klik disini untuk produk CI 100 (non syariah). Sementara jika Anda pria berusia 40 tahun, silakan klik disini untuk mengetahui berapa premi per bulan yang harus di bayarkan untuk mendapatkan UP 1 Miliar pada CI Plus (syariah). Atau silakan lihat disini untuk tabel premi santunan sakit kritis (CI+) sebesar 1 Miliar.
Salam,
JOhan| 0818 654 456 (Mobile & Whatsapp)| 5178D3DF (Blackberry Messenger)